Cara Install Dropbear di Linux Debian/ Ubuntu
Konsep kerja SSH tunneling |
Pendahuluan
Dropbear merupakan salah satu SSH Server yang diminati banyak orang karena kemampuannya menghemat resources. Sehingga server atau komputer yang kita remote tidak terbebani. Saya sering mendengar orang-orang membandingkan dropbear dengan OpenSSH, dan menurut mereka dropbear jauh lebih ringan. Itulah mengapa saya tertarik untuk membuat artikel mengenai dropbear. Pada kesempatan kali ini Saya menuliskan tata cara instalasi dropbear di Debian atau Ubuntu
Karena Ubuntu merupakan turunan dari Debian, maka perintah yang digunakan juga tidak jauh berbeda. Selamat membaca !
Instalasi Dropbear
Saya asumsikan disini Anda sudah memasuki mode root, sehingga tidak diperlukan lagi perintah tambahan sudo
Tahap #1 : Update Package Lists
Lagkah pertama yang perlu kita lakukan adalah melakukan update terhadap daftar paket yang tersedia di repository yang tersimpan di file /etc/apt/sources.list
Gunakan perintah berikut,
# apt-get update
Tahap #2 : Install Dropbear Package
Pastikan tidak ada error pada tahap pertama, sehingga Anda bisa melanjutkan ke tahap kedua yaitu menginstall paket dropbear. Jalankan perintah berikut,
# apt-get install dropbear
Tahap #3 : Configure Dropbear
Setelah Anda berhasil menginstall paket dropbear, sekarang saatnya untuk mengkonfigurasi dropbear dengan mengedit file /etc/default/dropbear.
Gunakan text editor favorit Anda, pada praktek ini Saya menggunakan nano sebagai text editor.
Jalankan perintah berikut untuk mengedit file /etc/default/dropbear,
# nano /etc/default/dropbear
Apabila nano belum terinstall pada komputer Anda. Silahkan install terlebih dahulu dengan perintah berikut,
# apt-get install nano
Kembali lagi pada file konfigurasi tadi, editlah bagian berikut,
NO_START=1
DROPBEAR_PORT=22
DROPBEAR_EXTRA_ARGS=
menjadi seperti di bawah ini
NO_START=0
#DROPBEAR_PORT=22
DROPBEAR_EXTRA_ARGS="-p 443 -p 143 -p 109"
Keterangan :Pada bagian NO_START, value diubah menjadi nol guna mengaktifkan dropbear.Pada bagian DROPBEAR_PORT, diberikan comment. Fungsi dari pemberian comment adalah agar sistem tidak menjalankan atau mengeksekusi perintah tersebut. Karena mungkin pada Server Anda sudah terinstall OpenSSH dengan port default yaitu 22, maka dibagian ini port 22 kita nonaktifkan untuk dropbear, agar tidak terjadi crash antara OpenSSH dengan DropbearPada bagian DROPBEAR_EXTRA_ARGS, disini Anda bisa memberikan berbagai argumen tambahan untuk dijalankan oleh sistem. Pada praktek ini saya memasukkan value "-p 443 -p 143 -p 109" dengan maksud agar dropbear dapat diakses melalui port 443, port 143, maupun port 109. Tentu Anda bisa mengubah port sesuka Anda, dengan syarat port tersebut belum digunakan oleh aplikasi lain pada komputer Anda
Simpan hasil editan Anda tadi. Jika Anda menggunakan nano, tekan CTRL+O untuk menyimpan dokumen. Kemudian tekan CTRL+X untuk keluar dari text editor
Tahap #4 : Post Instalation
Langkah terakhir yang wajib dilakukan adalah merestart service dropbear dengan berintah berikut,
# /etc/init.d/dropbear restart
Penutup
Demikianlah post Saya untuk kali ini, semoga bermanfaat !
Anda juga bisa mendownload tutorial ini dalam bentuk PDF melalui link di bawah ini.
Apabila Anda mengalami kesulitan atau ada yang ingin ditanyakan, silahkan kirimkan pertanyaan Anda melalui kotak komentar di bawah post ini.
Thanks gan, sangat membantu ;jempol
ReplyDeletesama-sama semoga bermanfaat
Delete